Wanitapedia – Penindasan sadis menerpa seorang wanita usia muda di Kota Surabaya. Karena penindasan itu, wanita usia muda itu meninggal di lantai dasar mal dengan keadaan cedera bengkak di paha, dan ada sisa digilas ban mobil pada lengan korban.
Kuasa hukum korban, Dimas Yemahura Alfarouq menyebutkan, korban diperhitungkan disiksa sampai meninggal oleh pacarnya dengan inisial RT anak seorang anggota DPR. “Saat sebelum korban meninggal, tersangka aktor sebelumnya sempat merekam korban pada keadaan terkapar di lantai dasar mal sekalian tertawa-tawa,” katanya.
Dimas akui, sudah memberikan laporan kasus penindasan sadis sampai menyebabkan korban meninggal itu ke Polrestabes Surabaya. Korban penindasan sampai meninggal itu, diketahui namanya Awal Sera Afrianti.
Saat sebelum meninggal disiksa, korban bersama pacarnya dugem dalam suatu club malam yang berada di teritori Surabaya barat, pada rabu (4/10/2023) pagi hari. Diperhitungkan waktu ada di club malam itu, korban dan aktor terturut pertikaian. Dimas akui, sudah kantongi bukti rekaman video korban saat sebelum meninggal terkapar di lantai dasar mal tempat club malam itu ada. Dalam rekaman video itu, korban kelihatan tidak sadar diri dan dibantu satpam dan pengurus mal.
Rekaman video keadaan korban saat sebelum meninggal itu, menurut Dimas diperhitungkan punya aktor penindasan. Korban sempat dibawa ke rumah sakit oleh tersangka aktor, tetapi nyawanya tidak bisa ditolong. Keluarga korban mengharap kasus penindasan sampai menyebabkan korban meninggal itu, selekasnya dilacak habis oleh polisi tanpa pandang bulu. Saat sebelum diketemukan meninggal, korban sempat mengupload video di akun TikTok kepunyaannya, @babyandine yang berisi mengenai kematian.
Kasus penindasan sampai menyebabkan korbannya meninggal itu, sekarang sedang diselidik dengan intens oleh penyidik Satreskrim Polrestabes Surabaya. Polisi sudah mengecek lima rekaman CCTV di club malam, tempat korban bersama pacarnya saat sebelum meninggal. Mayat korban sudah diautopsi, Kamis (5/10/2023).
Anak Anggota DPR RI dari NTT Aniaya Wanita sampai Meninggal di Surabaya
Polrestabes Surabaya belum memutuskan terdakwa kasus pembunuhan wanita namanya DSA (29) yang sebelumnya sempat mendapat penindasan pada tempat karaoke di Surabaya, Jawa Timur.
Kuasa hukum korban, Dimas Yemahura menjelaskan aktor penindasan adalah kekasih DSA yang berinisail GRT (31).
GRT sekarang sudah disampaikan atas kasus penindasan yang menyebabkan kematian.
Dimas menambah GRT adalah anak anggota DPR RI dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
“GTR ini ialah masih menjadi kekasih. Atau sahabat DSA. GTR ini anak salah satunya petinggi dewan DPR RI,” bebernya, Kamis (5/10/), d ikutip dari TribuneJatim.com.
Dia minta bagian keluarga GRT ikut bertanggungjawab atas kasus ini karena korban disiksa sampai meninggal.
“Walau proses hukum jalan dan bersambung kami ingin menyaksikan karakter kenegarawanan karakter tanggug jawab dari petinggi dan keluarganya. Pada perhatian nasib DSA,” katanya.
Berdasar pencarian Tribunenews.com, ayah dari aktor GRT namanya Edward Tannur, anggota DPR RI dari Fraksi PKB.
Edward Tannur mempunyai tiga orang anak dari pernikahannya dengan Meirizka Widjaja.
Dikutip dari website resmi DPR RI, Edward Tannur adalah alumnus S1 Hukum di Kampus PGRI, Kupang.
Pria 61 tahun itu memegang sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Timor tengah Utara, NTT dari tahun 2006 sampai sekarang ini.
Awalnya, Edward Tannur sempat juga memegang sebagai anggota DPRD Kabupaten Timor tengah Utara di tahun 2004 sampai 2009.
Dimas Yemahura menjelaskan GRT adalah masyarakat Kota Kefamenanu, Kabupaten Kota Timor tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kasus penindasan bermula saat korban, GRT dan beberapa temannya ke karaoke Blackhole KTV Klub, Lenmarc Mall, Surabaya pada Selasa (3/10/ ) malam.
“Mbak DSA pada Selasa malam dibawa oleh beberapa temannya termasuk saudara GRT ke club malam. Selanjutnya dalam itu ada konflik di antara saudara GRT ini dengan Mbak DSA,” paparnya.
Konflik itu berbuntut tindakan penindasan yang sudah dilakukan dalam studio karaoke.
Penindasan bersambung di parkir mobil, bahkan juga korban jatuh terkapar tidak sadar diri di situ.
“Saudara GRT justru memvideo Mbak DSA yang terkapar di halaman lantai dasar, dan menjelaskan ia (tersangka aktor) tidak tahu mengapa terkapar,” terangnya, d ikutip dari Kompas.om.
GRT selanjutnya masukkan korban yang sudah tidak sadar diri ke bagasi mobil dan membawa ke apartemen korban.
Setiba di apartemen, GRT merasakan korban tidak bernapas hingga mobil dikendarai ke Nasional Hospital. Nyawa korban tidak terselamatkan saat datang di dalam rumah sakit.
“Info paling akhir dari Rumah Sakit, MD (wafat) sekitaran 30-45 menit saat sebelum di Rumah Sakit. Dapat dihitung dari jaraknya. Korban ini telah MD semenjak perjalanan dari Blackhole ke Orchard,” pungkasnya.
Dimas Yemahura mengatakan perlakuan aktor tidak manusiawi karena masukkan korban yang tidak sadar diri ke bagasi mobil.
“Dapat menjadi di Blackhole nya (telah MD), di saat dimasukin dalam bagasi belakang.”
“Anda ketahui bagasi belakang sebuah mobil pasti bukan tempat kompartemen yang betul mengusung orang pada kondisi demikian (sakit),” jelasnya.
Dia akui mempunyai bukti video penindasan yang diambil oleh aktor waktu ada di lantai dasar.
“Jika di CCTV kami belum mengetahui. Tetapi kami mempunyai rekaman video dari saudara GRT yang merekam sang korban di saat tergeletak di lantai dasar,” ujarnya.
Dalam pada itu, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono menjelaskan faksi keluarga korban memandang ada yang ganjil dalam kematian Awal dan memberikan laporan kekasihnya yang dengan inisial GRT (31).
GRT (31) diperhitungkan lakukan penindasan waktu ada di karaoke Blackhole KTV Klub, Lenmarc Mall, Surabaya hingga menyebabkan Awal wafat.
Beberapa saksi sudah dicheck barisan Polrestabes Surabaya untuk menungkap kasus ini.
“Kami telah lakukan pemeriksaan ke sekitaran 15 saksi, baik itu rekanan korban, petugas di lokasi, atau saksi lain di mana korban wafat,” tuturnya, Rabu (4/10/2023), d ikutip dari Kompas.com.
Rekaman CCTV di lokasi hiburan malam sudah ditangkap untuk jadi tanda bukti.
“(CCTV) tempat korban sedang selingan bersama pasangannya (karaoke), lobi ia tiba dan tinggalkan lokasi, tempat korban tinggal (apartemen), dan saat akan dibawa ke rumah sakit,” sambungnya.
