Parenting

Hati-Hati Bunda! Pentingnya Menjaga Kalimat ketika Memarahi Anak-anak

Hati-Hati Bunda! Pentingnya Menjaga Kalimat ketika Memarahi Anak-anak

Wanitapedia – Setiap kalimat yang kita katakan akan berdampak pada anak-anak, baik secara positif maupun negatif. Saat seorang anak mengamuk atau sedang berperilaku tak baik, orang dewasa akan mudah melontarkan kata-kata apa pun ke mereka. Namun, perlu diingat bahwa kata-kata tersebut dapat berdampak buruk bagi perkembangan emosi dan mental anak.

Seorang psikolog anak dan penulis buku How Toddlers Thrive, Dr. Tovah Klein, mengungkapkan lima kalimat yang harus dihindari untuk diucapkan kepada anak. Kalimat-kalimat tersebut dapat berdampak negatif pada perkembangan emosi dan mental anak.

Berikut adalah lima kalimat tersebut:

  1. “Jadi, suasana hatimu sedang buruk lagi.”

Kalimat ini dapat membuat anak merasa bahwa emosinya tidak valid dan tidak boleh dirasakan. Anak akan belajar untuk menekan emosinya dan menjadi tidak jujur terhadap perasaannya.

  1. “Kenapa kamu selalu marah kalau ini terjadi?”

Kalimat ini dapat membuat anak merasa bersalah dan malu atas emosinya. Anak akan belajar untuk menyembunyikan emosinya dan menjadi tidak mampu untuk mengelola emosinya dengan sehat.

  1. “Apa kamu harus melakukan perilaku negatif itu lagi?”

Kalimat ini dapat membuat anak merasa bahwa dia adalah orang yang buruk. Anak akan belajar untuk membenci dirinya sendiri dan menjadi tidak percaya diri.

  1. “Itu konyol!”

Kalimat ini dapat membuat anak merasa bahwa dia tidak berharga dan tidak layak untuk dicintai. Anak akan belajar untuk merasa rendah diri dan menjadi tidak mampu untuk menghargai dirinya sendiri.

  1. “Kamu bereaksi berlebihan.”

Kalimat ini dapat membuat anak merasa bahwa emosinya tidak penting. Anak akan belajar untuk tidak percaya pada perasaannya dan menjadi tidak mampu untuk memahami emosinya.

Dr. Klein menyarankan agar orangtua mengganti lima kalimat tersebut dengan kalimat-kalimat yang lebih positif dan mendukung. Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang dapat digunakan:

  • “Aku tahu kamu sedang marah. Apakah kamu ingin bicara tentang apa yang terjadi?”
  • “Semua orang pernah merasa marah. Ini adalah emosi yang normal.”
  • “Kamu bisa melakukan yang lebih baik. Aku percaya padamu.”
  • “Itu adalah ide yang bagus. Mari kita coba.”
  • “Aku mengerti kamu merasa sedih. Aku ada di sini untukmu.”

Dengan menggunakan kalimat-kalimat yang positif dan mendukung, orangtua dapat membantu anak untuk mengembangkan emosi dan mental yang sehat.

Hindari kalimat beracun pada anak.

Kalimat beracun adalah kalimat yang bersifat merendahkan, menghukum, atau mengkritik anak secara pribadi. Kalimat-kalimat ini sering kali diucapkan oleh orangtua atau orang dewasa lainnya saat anak berperilaku buruk atau membuat kesalahan.

Beberapa contoh kalimat beracun:

  • “Kamu anak yang nakal!”
  • “Kamu bodoh!”
  • “Kamu tidak akan pernah jadi apa-apa!”
  • “Kamu membuat aku malu!”
  • “Kamu tidak berharga!”

Efek dari mengucapkan kalimat beracun kepada anak:

Kalimat beracun dapat berdampak negatif pada pertumbuhan anak dalam berbagai hal, antara lain:

  • Perasaan rendah diri dan harga diri yang rendah
  • Ketidakpercayaan diri
  • Masalah emosi, seperti kecemasan dan depresi
  • Masalah perilaku, seperti agresi dan antisosial
  • Kemampuan belajar yang menurun

Cara menghindari mengucapkan kalimat beracun kepada anak:

Orangtua perlu menyadari bahwa kalimat-kalimat yang mereka ucapkan dapat berdampak besar pada anak. Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari mengucapkan kalimat beracun kepada anak:

  • Tenangkan diri terlebih dahulu. Jangan berbicara saat Anda sedang marah atau kesal.
  • Fokus pada perilakunya, bukan pada dirinya sebagai orang.
  • Gunakan bahasa yang positif dan membangun.
  • Tunjukkan cinta dan dukungan Anda.

Kata-kata yang kita ucapkan kepada anak memiliki kekuatan yang sangat besar. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dalam memilih kata-kata yang kita ucapkan kepada mereka. Hindari mengucapkan kalimat beracun, karena dapat berdampak negatif pada perkembangan emosi dan mental anak.

Pentingnya edukasi parenting orang tua pada anak karena itu sangat berpengaruh bagi pertumbuhan dan pembentukan sifat, sikap, watk, dan tingkah laku anak ketika beranjak dewasa.

Avatar

Femalepedia

About Author

You may also like

Pentingnya Ibu Muda Dalam Memahami Ilmu Parenting
Parenting

Pentingnya Ibu Muda Dalam Memahami Ilmu Parenting

Jadi orangtua yang bagus di zaman millenial ini tidaklah cukup cukup dengan melahirkan dan memberikan nafkah anak secara materi saja.
Cara Tanamkan Sifat Sportif Pada Anak Sejak Kecil
Parenting

Cara Tanamkan Sifat Sportivitas Pada Anak Sejak Dini

Mam dan dads, ada beragam karakter baik yang penting dimasukkan pada anak semenjak dia berumur awal